Analisis Semiotika pada film Laskar Pelangi.


Pendahuluan 


Film Laskar Pelangi yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata,terinspirasi dari kisah nyata perjuangan anak-anak Belitung yang ingin sekolah, tekad yang kuat untuk belajar serta pengabdian  guru  ditengah  keterbatasan.  Potret  pendidikan  Indonesia  saat  ini  berbeda dengan apa yang ada dalam film Laskar Pelangi. Walaupuntidak semua, tapi  banyak pelajar yang  tawuran  dan  bolos  sekolah  padahal  memiliki  fasilitas  belajar,  dan  guru-guru  yang mengajar berdasarkan materi saja. Film sederhana dengan artis sebagian besar adalah anak Belitung yang tidak punya nama di dunia entertaimentIndonesia dan menggunakan bahasa daerah  Belitung  ini,  mampu  menarik  minat  masyarakat  Indonesia.

Isi

Penanda : Semangat belajarAnak-anak  SD  Muhamadiah  tidak  pernah  menyerah  dengan  keterbatasan yang mereka miliki. Walaupun mereka hidup di bawah garis kemiskinan mereka ingin belajar dan tidak pernah merasa malu dengan kondisi sekolah mereka.

Petanda : Ketika  mereka  melihat  pelangi,  mereka  yakin,suatu  saat  nanti  mereka  akan menjadi pelangi dan bisa dilihat oleh semua orang. Dan mereka tahu, untuk menjadi pelangi  mereka  harus  melewati  hujan  dan  badai.  Maka  itu  mereka  terus  bertahan ditengah keterbatasan mereka.

Pada Film laskar pelangi  ini menggunakan  analisis  teori semiotikanya berdasarkan Ferdinand de Saussure, yaitu prinsip yang mengatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem tanda dan setiap tanda tersusun dari dua bagian, yaitu signifier (penanda) dan signified (petanda). Penanda dapat diartikan se- bagai sebuah ide atau sesuatu yang bermakna. Berikut analisis semiotikanya berdasarkan Ferdinand de Saussure.

Semiotika Bahasa Pada Film Laskar Pelangi Berdasarkan teori dari Ferdinand De Saussure (Signifierdan Signified) yang dianalisis dari  Kamus,  Ideologi,  Frame  Work  Budaya  dan  Aspek  Sosial,  semiotika  bahasa  pada  film Laskar Pelangi adalah:

 -Semangat belajarAnak-anak  SD  Muhamadiah  tidak  pernah  menyerah  dengan  keterbatasan yang mereka miliki. Walaupun mereka hidup di bawah garis kemiskinan mereka ingin belajar dan tidak pernah merasa malu dengan kondisi sekolah mereka.

-Pemerataan pendidikan Siswa-siswa  SD  Muhamadiah  mendapatkan  pendidikan  yang  sama.  walaupun ada  diantara  mereka  yang  kondisi  perekonomiannya  lebih  baik  seperti  Ikal,  cerdas seperti  Lintang  namun  mereka  semua  belajar  bersama.  Tidak  ada  perbedaan  antara yang kaya dan miskin serta pintar dan bodoh.

 -Integritas seorang pemimpin Kucai   adalah   ketua   kelas   yang tidak   bertanggung   jawab   serta  gampang menyerah.  Dia  telah  diberikan  tanggung  jawab  untuk  memimpin  teman-temannya, tapi dia menyerah begitu saja ketika teman-temannya tidak mendengar apa yang dia katakan  dan  membiarkan  mereka  tidak  masuk  kelas.  Seharusnya  kettika  diberikan kepercayaan, Kucai harus bertanggung jawab dan tidak gampang menyerah agar dia menjadi seorang pemimpin yang memiliki intergritas.

-Pentingnya memiliki karakter yang baikSiswa-siswa  SD  Muhamadiah  diajarkan  tentang  pendidikan  agama  dan  budi pekerti. Karena dengan belajar agama dan budi pekerti mereka pasti akan memiliki  yang  baik.  Dan  dengan  karakter  yang  baik  mereka  bisa  membanggakan bangsa Indonesia.

-Pengorbanan Siswa-siswa SD Muhamadiah memiliki keluarga yang mau berkorban. Seperti ayah Lintang yang melaut sendirian dan menyuruh anaknya untuk pergi sekolah.

-Berbakti Lintang  adalah  anak  yang  berbakti  pada  orang  tuanya.  Dia  rela  tidak  sekolah untuk membantu ayahnya yang bekerjaseorang diri. -Pantang menyerah Keinginan  Lintang  untuk  sekolah  tidak  pernah  pudar.  Walaupun  dia  harus putus sekolah, dia tidak pernah menyerah dengan keadaan. Hal itu dibuktikan dengan kehadiran anaknya. Anaknya bisa sekolah dan menggapai impiannya.

Semiotika Gerak Pada Film Laskar Pelangi Berdasarkan teori dari Ferdinand De Saussure (Signifieddan Signifier) yang dianalisis dari Kamus, Ideologi, Frame Work Budaya dan Aspek Sosial, semiotika gerak pada film Laskar Pelangi adalah:

-Harapan dan ketulusanBu  Mus  dan  Pak  Harfan  terus  berharap  mereka  akan  memiliki  murid-murid. Meskipun  sekolah  itu  akan  ditutup  tapi  mereka  terus  berharap  dan  percaya  mereka pasti  memiliki  murid  dan  sekolah  itu  tidak  akan  ditutup.  Dengan  harapan  dan kepercayaan, akhirnyamereka bisa memiliki murid dan SD Muhamadiah ada sampai sekarang.  Serta  Bu  Mus  dan  Pak  Harfan,  tidak  pernah  mengeluh  dengan  kondisi mereka.  Meski  mereka  hidup  serba  terbatas,  mereka  terus  mendidik  dan  mengajar murid-murid mereka.

-Semangat Pak  Harfan adalah  sosok  guru  yang  baik.  Dia  dengan  semangat  memberikan pelajaran-pelajaran  berharga  kepada  murid-muridnya.  Tak  pernah  lelah  mendidik mereka dengan mengajarkan pendidikan agama dan budi pekerti. 

-Bertahan Ketika  mereka  melihat  pelangi,  mereka  yakin,suatu  saat  nanti  mereka  akan menjadi pelangi dan bisa dilihat oleh semua orang. Dan mereka tahu, untuk menjadi pelangi  mereka  harus  melewati  hujan  dan  badai.  Maka  itu  mereka  terus  bertahan ditengah keterbatasan mereka.

Kesimpulan 
1. . Semiotika Bahasa Pada Film Laskar Pelangi Bahasa  yang  ada  pada  film Laskar  Pelangi adalah  bahasa  yang  memberikan  makna positif  kepada  para  penontonnya. Bahasa  yang  memiliki  pesan-pesan  moral  yang  tinggi tentang  semangat,  berbakti,  pantang  menyerah,  mengabdi,  berkorban,  berintegritas  serta pemerataan  pendidikan  memberikan  makna  positif  yang  mengajak  penontonnya  untuk memiliki  karakter  yang  baik.  Apalagi  untuk  generasi  muda  yang  akan  menjadi  penerus bangsa.  Harus  terus  semangat  untuk  sekolah  walaupun  memiliki  banyak  keterbatasan  baik dari fasilitas dan tenaga pengajar, memiliki integritas sebagai seorang pemimpin dimanapun kita berada, berbakti pada orang tua yang mendidik dan menyekolahkan kita. Dan untuk para pendidik  (guru),  harus  memiliki  pengabdian  dan  mendidik  tidak  berdasarkan  materi.  Selain memberikan  makna  yang  positif,  bahasa  dalam  film Laskar  Pelangimenggunakan  bahasa daerah Belitung. Itu menunjukkan bahwa kita harus mencintai dan melestarikan bahasa daerah. Walaupun kita harus menguasai bahasa asing, tapi jangan melupakan bahasa daerah kita. 

2. Semiotika Gerak Pada Film Laskar Pelangi Gerak   pada   film Laskar   Pelangimemberikan   pesan   moral   yang   tinggi   bagi penontonnya.  Gerak  yang  menunjukkan  harapan  dan  ketulusan,  semangat,  kekaguman dan terus bertahan walau sulit memberikan makna bahwa kita harus memiliki harapan akan cita-cita  kita  dan  tulus  dalam  melakukan  apapun,  selalu  semangat  dan  terus  bertahan  untuk menggapai  cita-cita  kita.  Dan  sebagai  pengajar,  harus  selalu  bersemangat  dalam  mendidik serta  memiliki  harapan  dan  ketulusan  kepada  murid-murid.  Agar  generasi  muda  bangsa Indonesia bisa menjadi pelangi yang indah dan dilihat oleh semua orang.

3. Pemaknaan Bahasa Pada Film Laskar PelangiDari  hasil  wawancara  dengan  informan  yang  menonton  film Laskar  Pelangi,  mereka memiliki    makna    yang    sama    tentang    bahasa    pada   film Laskar    Pelangi.    Walaupun menggunakan bahasa daerah, bahasa dalam film laskar Pelangi bisa dimengerti dan dimaknai oleh  penontonnya.  Menurut  mereka  bahasa  dalam  film  Laskar  Pelangi  memberikan  makna yang  positif.  Dari  semangat,  motivasi,  keinginan  dan  hasrat  yang  kuat  untuk  sekolah, pengorbanan, kerja keras, tanggung jawab, serta pemerataan pendidikan membuat mereka memiliki  semangat  untuk  sekolah  serta  menyadarkan  mereka  tentang  kerja  keras  untuk menggapai  impian  dan  pentingnya  kehadiran  guru  dalam  mendidik  generasi  muda  bangsa Indonesia.

4. Pemaknaan Gerak Pada Film Laskar PelangiDari hasil wawancara dengan informan yang menonton film Laskar Pelangi, ada yang pemaknaannya  sama  dan  ada  yang  berbeda.  Tapi,  dari  semua  pemaknaan  gerak  yang mereka   katakan,   menunjukkan   mereka   memiliki   makna   yang   positif.  Dari   gerak   yang menunjukkan   ketulusan,   semangat,   kekaguman,   harapan,   kebersamaan   dan  antusias memberikan    makna    bahwa    ditengah    keterbatasan    harus    tetap    semangat,    dalam kebersamaan  pasti  hal  yang  sulit  dapat  dilakukan,  memiliki  harapan  dan  ketulusan  dalam mendidik serta terus memiliki harapan suatu saat nanti bisa menjadi pelangi yang indah serta selalu kagum dan bersyukur dengan apa yang telah diberikan oleh Sang Pencipta.

Terima Kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini